Stroke
atau penyakit peredaran darah otak adalah kerusakan pada bagian otak
yang terjadi bila pembuluh darah yang membawa oksigen dan zat-zat gizi
ke bagian otak tersumbat atau pecah. Akibatnya, dapat terjadi
beberapa kelainan yang berhubungan dengan kemampuan makan pasien yang
pada akhirnya berakibat penurunan status gizi. Untuk emgtasi keadaan
tersebut diperlukan dite khusus.
Tujuan
dilakukan diet pada penyakit stroke adalah untuk memberikan makanan
secukupnya untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien dengan memperhatikan
keadaan komplikasi penyakit, memperbaiki keadaan stroke, seperti
disfagia, pneumonia, kelainan ginjal dan dekubitus. Serta mempertahanlkan keseimbangan cairan dan elektrolit.
Namun sebelum dilakukan diet untuk penderita penyakit stroke, diperlukan pemenuhan syarat dalam melakukan diet stroke, adalah :
1. Protein cukup yaitu 0,8-1 g/kg BB. Apabila pasein berada dalam
keadaan gizi kurang, protein diberikan 1,2-1,5 g/kg BB. Apabila penyakit
disertai komplikasi gagal ginjal kronik protein diberikan rendah yaitu 0,6 g/kg BB.
2. Energi yang cukup yaitu 25-45 kkal/kg BB. Pada fase akut nergi diberikan 1100-1500 kkal/ hari.
3. Lemak cukup yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total. Utamakan
sumber lemak tidak jenuh ganda, batasi sumber lemak jenuh yaitu 10 %
dari kebutuhan energi total. Kolesterol dibatsi 300 mg.
4. Karbohidrat cukup yaitu 60-70% dari kebutuahn energi total. Untuk pasien dengan
diabetes mellitus diutamalan karbohidrat kompleks.
5. Vitamin cukup, terutama vitamin A, riboflavin B6, asam folat, B12, C dan vitamin E.
6. Mineral cukup, terutama kalsium, magnesium dan kalium. Penggunaan
natrium dibatasi dengan memberikan garam dapur maksimal 1 ½ sendok teh/
hari (setara dengan kira-kira 5 gram garam dapur atau 2 gram natrium).
7. Serat cukup, untuk membantu menurunkan kadar kolesterol darah dan mencegah konstipasi.
8. Cairan cukup yaitu 6-8 gelas/hari, kecuali pada keadaan edema dan
aistes, cairan dibatasi. Minuman hendaknya diberikan setelah selesai
makan agar porsi makanan dapat dihabiskan. Untuk pasien dengan disfagia,
cairan diberikan secara hati-hati. Cairan dapat dikentalkan dengan gel
atau guarcol.
9. Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan pasien.
10. Makanan diberikan dalam porsi kecil dan sering
Bahan makanan yang dianjurkan untuk penyakit stroke :
1. Sumber Karbohidrat : Beras, kentang, ubi, singkong, hunkwe, tapioka, sagu, biskuit, bihun.
2. Sumber protein hewani : Daging sapi dan ayam tanpa kulit, ikan, telur ayam, susu skim.
3. Sumber protein nabati : Semua kacang-kacangan dan produk olahan (Tahu, tempe).
4. Sayuran : Bayam, wortel, kangkung, kacang panjang, labu siam, tomat, taoge.
5. Buah-buahan : Buah segar, di jus ataupun di olah dengan cara di
setup. Seperti pisang, papaya, mangga, jambu biji, melon, semangka.
6. Sember lemak : minyak jagung dan minyak kedelai; margarine dan mentega dikonsumsi dalam jumlah terbatas, Santan encer.
Bahan makanan yang tidak dianjurkan untuk penderita stroke :
1. Sumber Karbohidrat : Mie, soda (Baking powder), kue-kue yang terlalu manis.
2. Sumber protein hewani : Daging sapi dan ayam yang berlemak, jeroan, keju, protein hewani yang diawetkan.
3. Sumber protein nabati : Pindakas, Produk kacang-kacangan olahan yang diawetkan.
4. Sayuran : Sayur-sayuran yang mengandung gas seperti kol, sawi, kembang kol, lobak.
5. Buah-buahan : Buah-buahan yang mengandung gas seperti durian, nangka, dan buah-buah yang diawetkan (Buah kaleng).
6. Sember lemak : santan kental dan produk goreng-gorengan.